Saya melihat Indonesia memiliki penduduk yang sangat banyak dan di antaranya bekerja sebagai pengrajin tas. Kita dapat melihat mulai dari pengrajin berskala kecil hingga berskala besar yang memiliki pabrik-pabrik besar. Biasanya pabrik-pabrik besar ini yang memproduksi tas-tas bermerk dari luar negeri. Saya mengetahui dengan menjamurnya tas di Indonesia membuat desainer berskala internasional melirik Indonesia untuk produksi tasnya. Menurut saya ini merupakan peluang bagus untuk menambah lapangan kerja di Indonesia terutama di Jakarta. Pabrik Tas di Jakarta jumlahnya juga cukup banyak.
Melihat ketersediaan pabrik tas yang menjamur di Indonesia, setiap pabrikan wajib memiliki ciri khas tersendiri seperti pabrik tas CV Karya Bintang Abadi yang mengkhususkan produksi tas seminar, tas event, tas promosi, tas komunitas, tas partai serta tas polos. Penentuan ciri khas ini melalui sumber daya serta kemampuan yang ada di perusahaan.
Jenis-jenis Pabrik Tas di Jakarta Secara Umum
Umumnya terdapat 2 jenis pabrik tas di Jakarta
– Pabrik yang membuat tas untuk ekspor secara langsung dan memiliki merek sendiri
– Pabrik yang menjadi subkontrak untuk diekspor kepada merek tertentu maupun subkontrak untuk merek lokal dengan kata lain pabrik ini merupakan maklon
Handmade Bag
Di tengah menjamurnya pabrik dengan mesin canggih, ada juga beberapa pabrik yang mempertahankan ciri khasnya dengan memproduksi tas dengan bantuan mesin yang minim atau tanpa bantuan mesin. Memproduksi tas dengan tangan sendiri dapat menjadi ciri khas tersendiri bagi pengrajinnya dan menjadi pembeda antara satu pengrajin dengan pengrajin lainnya. Pengrajin yang masih berani mempertahankan cara tradisional ini biasanya mendapatkan metodenya dari generasi sebelumnya.
Bagaimana jika suatu pabrik tas buatan tangan mengalami kebanjiran order di atas batas kemampuannya ? Seperti di Bali, Mereka biasanya meminta anggota keluarganya yang lain (terutama yang rumahnya berdekatan) untuk mengerjakan proyek tersebut secara bersama. Keluarga mereka ini sekalian melestarikan keterampilan ini secara turun menurun. Jadi ketika konsumen membeli tas dari hasil kerajinan tangan, konsumen secara langsung mendukung pendapatan keluarga tersebut serta mempertahankan komunitas pengrajin tas dengan keterampilan ini.
Pengrajin tas buatan tangan tetap mengecek kualitas produknya sebelum tas tersebut dikirim ke konsumen. Pengrajin sadar dengan betapa pentingnya QC bagi konsumen. Mereka melihat dampaknya serta kepastiannya dengan kepuasan konsumen.
Mempelajari Pabrik Tas Berkualitas
Setiap pabrik tas di Jakarta belum tentu terjamin kualitasnya. Menilai kualitas setiap pabrik tas sangat terkait dengan pabriknya. Mengetahui pabrikan tas mana yang berkualitas sangat penting jika konsumen menginginkan sebuah produk tas yang memiliki kualitas tinggi.
Pertama konsumen dapat melihat merek apa saja yang menjadi kliennya. Tidak semua merek memiliki kemampuan baik di pasaran, karena itulah sebagai konsumen pilihlah merek yang sudah terjamin untuk mendapatkan tas dengan kualitas tinggi. Merek yang mengambil hati atau banyak diminati konsumen pasti kualitas produknya terjamin karena tidak mungkin merek dengan kualitas buruk mampu terkenal di tengah gempuran masyarakat
Selain melihat merek apasaja yang menjadi kliennya, konsumen juga dapat melihat melalui bahan yang digunakan untuk suatu tas. Tas dengan bahan yang tahan lama dan tas dengan bahan yang tidak tahan lama tentu berbeda. Kesimpulannya bahan menjadi satu indikator penting untuk menilai kualitas suatu tas (https://www.maxindointicalson.com/pabrik-tas-indonesia/ ).
Jadi sebagai konsumen yang pintar pastikan bahan tas yang digunakan awet.
Pabrik tas juga menjanjikan beberapa hal berikut untuk menyenangkan konsumennya :
– Pengiriman yang cepat
– Harga yang sesuai kualitas
– Desain terjamin rahasianya
– Keindahan bentuk tas
– Desain tas ergonomis atau desainnya modis. Tergantung target pasar yang dituju
– Bahan yang digunakan awet serta ramah lingkungan
Tas Belanja Ramah Lingkungan
Jika kita sering memerhatikan keadaan saat ini, Warga Jakarta sudah tidak dapat membungkus barang belanjaan dengan plastik jika berbelanja di supermarket. Hal ini telah diatur pada Peraturan Gubernur DKI No 142 Tahun 2019 untuk menggunakan tas belanja yang ramah lingkungan seperti tas berbahan kain katun, polypropylene serta kertas. Hal ini menjadi peluang bagi pabrik tas untuk membuat kantong belanja ramah lingkungan. Peraturan ini dapat menjadi peluang usaha karena tidak hanya provinsi DKI Jakarta yang menerapkan peraturan ini namun ada beberapa kota lain seperti Banjarmasin, Balikpapan, Bogor, dan Denpasar.
Pengusaha tas belanja ramah lingkungan dapat menjual tas ini kepada pihak supermarket, minimarket, toko yang terdapat di mall dan juga kepada konsumen individu. Meskipun tidak semua pengunjung toko membeli tas belanja ramah lingkungan ini di toko karena sebagian sudah membawa tas sendiri dari rumah, para pengusaha tidak perlu khawatir. Karena pembeli yang menggunakan jasa ojek online untuk berbelanja wajib membeli tas ini.
Penggunaan tas belanja ramah lingkungan sesuai dengan konsep mengurangi (Reduce) limbah, penggunaan kembali (Reuse) dan daur ulang (Recycle). Namun, penggunaan dan produksi tas semacam ini perlu pertimbangan secara cermat. Hal yang makhluk bumi inginkan adalah meningkatnya produksi tas yang terbuat dari non plastik yang lebih tahan lama seperti kain berbahan katun serta turunannya.
Melihat masalah di atas, salah satu solusi bagi pabrikan tas belanja ramah lingkungan adalah menggunakan kembali bahan tekstil atau bahan campuran. Materialnya yang sudah tidak dapat digunakan lagi dengan proses upcycle menjadi tas belanja baru. Selain itu konsumen juga seharusnya membantu dengan membatasi pembelian tas. Saran untuk konsumen agar tetap menggunakan tas pembelian sebelumnya hingga maksimal. Hal ini adalah upaya mencegah penumpukan sampah di TPA.
Bahan-bahan ramah lingkungan yang masih menjadi peluang untuk usaha
1. Karung Goni
2. Eceng gondok
3. Rotan
4. Bambu
5. Rami
Sertifikat COC-FSC
FSC sendiri merupakan kepanjangan dari Forest Stewardship Council yang mana mereka adalah lembaga sertfifikasi internasional di bidang lingkungan. Jenis sertfikasi FSC terbagi dua yaitu
1. FM-FSC (Forest Management) merupakan sertifikasi untuk pengelola konsesi hutan atau pemilik lahan yang menjaga lingkungan sesuai standar FSC
2. COC-FSC (Chain of custody) merupakan sertifikasi untuk memverifikasi asal usul bahan baku yang digunakan dalam proses produksi berasal dari sumber yang menerapkan prinsip 3R (Reduce, reuse, recycle).
Bahan baku yang ada perlu mekanisme penelurusuran untuk memastikan apakah aman dari bahan baku yang tidak tersertifikasi. Penerapan sertifikasi chain of custody untuk seluruh pelaku rantai pasok mulai pengolahan bahan alam, pembentukkan, pengemasan, dan pengiriman hingga sampai ke tangan konsumen karena berkaitan dengan produk. Suatu pabrikan tas dapat menerima sertifikasi ini jika auditor FSC dapat memverifikasi asal usul bahan alam yang menjadi material produksi adalah material yang bersertifikat FSC, selain itu di dalam proses produksi, penanganan, pengemasan, penyimpanan hingga sampai ke tangan konsumen tidak tercampur dengan bahan baku lain yang tidak bersertifikat.
Tas hasil produksi pabrik yang sudah bersertifikat FSC dapat menggunakan label FSC pada produknya. Penggunaan label FSC menandakan produk ini berasal dari sumber yang bertanggungjawab. Selain itu agar produsen bertambah semangat untuk menanamkan kesadaran lingkungan yang tinggi sehingga menaikkan citranya di mata konsumen yang peduli dengan kebersihan lingkungan.
Pada negara-negara ecosensitif yang ada di benua Eropa dan Amerika tanda ekolabel memiliki arti yang cukup signifikan karena menunjukkan perusahaan berpihak pada lingkungan serta upaya perusahaan untuk mentaati kebijakan pemerintah yang mewajibkan digunakannya sumber yang bertanggungjawab. Jadi himbauan untuk konsumen agar membeli tas dengan sertifikat FSC supaya lebih terjamin produk tersebut benar-benar terbuat dari bahan yang ramah lingkungan (https://id.fsc.org/id-id/sertifikasi-fsc/jenis-sertifikasi-di-fsc/sertifikasi-coc-fsc).
Pentingnya Pembangunan Pabrik Tas Di Jakarta
1. Melihat banyaknya pusat grosir dan pusat retail di Jakarta tentu akan menghemat ongkos kirim jika pabrik tasnya tersedia di Jakarta. Para penjual grosir maupun retail tidak perlu menghabiskan banyak ongkos jika memesan dari Cina, Jawa Barat, Jawa Tengah ataupun Bali.
2. Membuka lapangan pekerjaan
3. Menambah pendapatan daerah DKI Jakarta karena pembayaran pajak dari industri garment tas
4. Meningkatkan kegiatan ekonomi di Jakarta karena dengan adanya pabrik masyarakat sekitar bisa berbisnis catering untuk pabrik tas tersebut, berjualan makanan di kantin pabrik, berjualan di sekitar daerah pabrik serta membuka usaha properti di sekitar pabrik
5. Membantu masyarakat melalui program CSR
Kegiatan CSR oleh Industri
Di Indonesia setiap perusahaan wajib mengadakan kegiatan CSR karena Indonesia memiliki UU No 47 Tahun 2012 di mana perusahaan harus bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan. Salah contoh CSR yang baik adalah pabrik tas mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan penghijauan. Modal untuk penanaman pohon diberikan oleh pabrik tas sementara masyarakat merawat pohon tersebut agar bisa dijadikan material tas pabrik tersebut serta mengurangi polusi yang dihasilkan oleh pabrik. Kegiatan CSR seperti inilah yang diharapkan oleh semua masyarakat karena di dalamnya terjadi hubungan simbiosis mutualisme.